Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
2.1 Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan
penduduk dunia setiap saat semakin bertambah. Pertumbuhan penduduk ini
juga diikuti dengan perkembangan-perkembangan lain dalam berbagai
bidang. Mulai dari teknologi,ekonomi, hingga menyangkut masalah sosial.
Sesuai dengan judul bahasan di atas yaitu Penduduk,Masyarakat,dan
Kebudayaan yang antara satu dengan lainnya memiliki hubungan yang
saling terkait. Hubungan dari ketiga hal tersebut bisa diterangkan
seperti kalau ada penduduk tentu ada masyarakat dan apabila ada
masyarakat tentu ada kebudayaan yang terlahir dari masyarakat tersebut.
Kembali
ke topik awal mengenai pertumbuhan penduduk dunia, tentunya kurang
lengkap bila tidak disertai dengan data-data pendukungnya. Dalam hal ini
akan saya sajikan data dalam bentuk grafik pertumbuhan penduduk dari
beberapa negara. Salah satunya tentu Indonesia.
· Grafik Perkembangan Penduduk Dunia

· Grafik Perkembangan Penduduk Indonesia

· Grafik Perkembangan Penduduk Amerika Serikat

· Grafik Perkembangan Penduduk China

· Grafik Perkembangan Penduduk India

· Grafik Perkembangan Penduduk Singapura

Data
terakhir yang diambil tentang perkiraan penduduk dunia pada pertengahan
tahun yang di hitung pada tanggal 2 Oktober 2010 adalah sejumlah
6.697.254.040.53 atau “Enam milyar enam ratus Sembilan puluh tujuh juta
jiwa dua ratus lima puluh empat ribu empat puluh jiwa” jiwa (Google
Public Data yang bersumber dari Bank Dunia). Meskipun pengukuran
tersebut masih menggunakan perhitungan secara kasar/ tidak factual
tetapi menunjukkan besarnya tingkat pertumbuhan dari penduduk dunia.
Saat ini negara kita menempati peringkat ke-4 dunia dengan 237,6 juta
jiwa . Dengan pertumbuhan per tahun rata-rata 3 juta jiwa( Data Sensus
Penduduk 2010).
Pertumbuhan penduduk dunia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor demografi. Yaitu:
1. Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya nyawa dari jasad. Kematian adalah faktor yang
mengurangi jumlah dari penduduk dunia. Namun sekarang ini, tingkat
kelahiran lebih tinggi dari kematian. Yang menyebabkan setiap saat
jumlah penduduk senantiasa meningkat.
Ada beberapa cara / metode untuk menghitung angka kematian. Yaitu:
· Angka Kematian Kasar
Adalah
angka yang menunjukan besarnya kematian yang terjadi pada pertengahan
tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk.Perhitungan ini disebut kasar
karena memperhitungkan kematian secara global atau umum.
Rumus :
CDR : D/P x K
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar)
D = Jumlah kematian pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Konstanta 1000
· Angka Kematian Khusus Menurut Umur
adalah jumlah kematian penduduk pada tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
Rumus :
ASDR i = D i / Pm i x k
Ket :
ASDR i = Angka Kematian Khusus
D i = Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Pm I = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = konstanta
Sumber : www.datastatistik-indonesia.com
2. Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran
adalah proses bertambahnya individu dalam suatu masyarakat. Angka
kelahiran yang tidak terkontrol akan menyebabkan jumlah penduduk
meningkat dengan pesat. Hal ini juga berakibat munculnya masalah dalam
berbagai bidang kehidupan.
Cara menghitung angka kelahiran :
· Angka Kelahiran Kasar
dalah
angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1000
penduduk pada pertengahan tahun yang sama.CBR berguna untuk mengetahui
tingkat kelahiran yang terjadi di suatu daerah tertentu dan pada waktu
tertentu.
Rumus:
CBR = B/P x K
Ket:
CBR = Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
B = Jumlah kelahiran
P = Jumlah Penduduk Pada pertengahan tahun
K = konstanta 1000
· Angka Kelahiran Khusus/ Umur
adalah
angka yang menunjukkan kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur
tertentu antara 15-49 tahun. Hal ini berguna untuk memperhitungkan
perbedaan fertilitas dari perempuan yang terpapar untuk melahirkan yaitu
perempuan usia subur dengan memperhatikan karateristik kelompok umurnya
Rumus:
ASFRi = Bi / Pfi x K
3. Perpindahan (Migrasi)
Migrasi
adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan
tujuan untuk menetap. Dengan kata lain, wisatawan mancanegara yang
berkunjung ke suatu Negara untuk berwisata misalnya, tidak bisa
dikatakan melakukan migrasi.
Migrasi sendiri dibagi menjadi Migrasi Internasional dan Internal
· Migrasi Internasional
Adalah
perpindahan penduduk yang sudah melewati batas wilayah suatu Negara/
antar Negara. Migrasi internasional ini juga memiliki beberapa jenis.
Yaitu
· Imigrasi
masuknya penduduk dari suatu negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut Imigran.
· Emigrasi
yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut Emigran
· Remigrasi
kembalinya imigran ke negara asalnya.
· Evakuasi
perpindahan penduduk atau pengungsian penduduk dari tempat tinggalnya ke daerah lain karena alasan bencana alam atau perang.
· Migrasi Internal
Adalah perpindahan penduduk dalam satu Negara. Yaitu:
· Urbanisasi
Perpindahan
penduduk dari desa menuju kota misalnya untuk mencari pekerjaan. Hingga
menyebabkan di kota-kota besar terdapat sebutan untuk orang-orang yang
melakukan urbanisasi dengan kaum urban.
· Transmigrasi
Adalah
lawan dari urbanisasi. Yaitu perpindahan orang-orang kota ke daerah
yang masih jarang penghuninya. Misal: perpindahan orang-orang dari Pulau
Jawa ke Kalimantan, Sumatra, dan pulau-pulau lain di Indonesia. Hal ini
bertujuan mengurangi kepadatan penduduk dalam suatu wilayah.
· Dampak dari adanya migrasi:
Migrasi yang dilakukan tentunya memiliki dampak. Baik positif ataupun negatif.
Dampak negatif(mengarah ke dampak urbanisasi):
· Menyebabkan kepadatan penduduk tidak merata
· Mengakibatkan meningkatnya kesenjangan sosial
· dsb
Untuk
mengetahui perkembangan perkembangan penduduk di suatu wilayah, dapat
digunakan piramida penduduk. Piramida penduduk terdiri dari tiga jenis.
Sesuai struktur penduduk yang ada di wilayah tersebut. Yaitu :
· Piramida Penduduk Muda
Diakibatkan
jumlah penduduk muda yang memiliki tingkat kelahiran tinggi dan
kematian yang rendah. Sehingga menyebabkan laju pertumbuhan penduduk
yang tinggi pula.
· Piramida Penduduk Stasioner
Komposisi
penduduk pada wilayah ini memiliki angka kelahiran dan angka kematian
sama sehingga pertumbuhan penduduk sangat lambat.
· Piramida Penduduk Tua
Diakibatkan
tingkat kematian penduduk yang lebih tinggi daripada tingkat
kelahirannya. Sehingga menyebabkan rendahnya laju pertumbuhan.
Rasio Ketergantungan
adalah
perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan
jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk
usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan menurut usia terbagi menjadi 2,
yaitu Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
- Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 - 64 tahun.
- Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun
2.2 Kebudayaan dan Kepribadian
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi
(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. (Sumber Wikipedia).
Kebudayaan
di Indonesia dimulai dari masuknya ajaran agama-agama besar di dunia
seperti Hindu,Budha,dan Islam. Menyusul kemudian Kristen dan Katolik
yang dibawa oleh orang-orang Eropa. Berikut ulasan singkat mengenai
agama-agama yang mempengaruhi kebudayaan di Indonesia.
· Kebudayaan Hindu
Agama
Hindu masuk pada abad ke-4. Yang banyak disebarkan oleh Resi dari
India. Bukti sejarah masuknya Agama Hindu di Indonesia adalah
ditemukannya prasasti / Yupa di daerah Kutai. Yang juga menunjukkan
bahwa Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu pertama di Indonesia.
Peninggalan lainnya adalah adanya candi-candi dan patung dsb yang
menunjukkan eksistensi budaya hindu di Indonesia
· Kebudayaan Budha
Agama Budha masuk hampir berbarengan dengan masuknya Agama Hindu. Ajaran Budha di Indonesia banyak disebarluaskan oleh Biarawan dari
Tiongkok. Bukti-bukti eksitensi Budha di Indonesia bisa dilihat dari
prasasti-prasasti di berbagai wilayah di Indonesia. Misal prasasti
Tarumanegara,dsb. Peninggalan sejarah dari Agama Budha yang paling
terkenal adalah Candi Borobudur di daerah Magelang.
· Kebudayaan Islam
Sejarah masuknya Islam Pada
tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari
wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi
ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam
perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman
ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian,
tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang
di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia
dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus
berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan
hijau ini sambil berdakwah.
Lambat
laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara
besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara,
adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah
kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari
Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692
H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula
berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang
ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh
telah tersebar mazhab Syafi'i. Adapun peninggalan tertua dari kaum
Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur.
Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam
seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis
angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari.
Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam
para pedagang Arab (Sumber http://www.ummah.net).
Peninggalan sejarah dari budaya Islam antara lain Masjid Kudus,Masjid Gunung Jati di Cirebon,dsb
· Kebudayaan Barat
Budaya Barat masuk ke Indonesia sekitar abad 16 . Atau seiring dengan dimulainya Kolonialisme
di Indonesia oleh bangsa Barat. Mulai dari Portugis hingga Belanda.
Kebudayaan Barat juga banyak berpengaruh terhadap bangunan-bangunan dan
sisa peninggalan sejarah yang lain. Misal: Istana Negara dan Kebun Raya
Bogor bangunannya mengadopsi bangunan dari Eropa.
Kebudayaan Barat di Indonesia juga ikut memiliki andil besar dalam penyebaran agama Kristen dan Katolik di Nusantara.2.1 Pertumbuhan Penduduk