Sejarah dan Pertumbuhan Sapi Brahman Cross di Indonesia
http://ternakonline.wordpress.com/2009/09/10/sejarah-dan-pertumbuhan-sapi-brahman-cross-di-indonesia/

Brahman Namaku
Sapi
Brahman Cross mulai diimport Indonesia (Sulawesi) dari Australia pada
tahun 1973. Hasil pengamatan di Sulawesi Selatan menunjukkan persentase
beranak 40,91%, Calf crops 42,54%, mortalitas pedet 5,93, mortalitas
induk 2,92%, bobot sapih (8-9 bulan) 141,5 Kg (jantan) dan 138,3 Kg
betina, pertambahan bobot badan sebelum disapih sebesar 0,38 Kg/ hari
(Hardjosubroto, 1984)
Pada
tahun 1975, sapi Brahman cross didatangkan ke pulau Sumba dengan tujuan
utama untuk memperbaiki mutu genetik sapi Ongole di pulau Sumba.
Importasi Brahman cross dari Australia untuk UPT perbibitan (BPTU
Sembawa) dilakukan pada tahun 2000 dan 2001 dalam rangka revitalisasi
UPT. Penyebaran di Indonesia dilakukan secara besar-besaran mulai tahun
2006 dalam rangka mendukung program percepatan pencapaian swasembada
daging sapi 2010.
Pada
umumnya pemeliharaan di rakyat memakai tali hidung, dikandangkan
sendiri atau dalam kelompok kecil dalam tempat sempit, belum sepenuhnya
adaptasi, ditambah lagi dengan pemberian pakan yang kurang memadai,
terjadilah gangguan-gangguan reproduksi yang sering disebut sebagai slow
breeder.
Terjadilah
proses adaptasi yang memakan waktu cukup lama, hingga berbulan-bulan.
Dengan adanya perubahan lingkungan, pakan, ditambah adanya heat stress
terjadilah keadaan yang disebut depresi reproduksi (reproductive
depression), sapi tidak pernah menunjukkan gejala birahi pada sapi yang
belum bunting maupun setelah beranak pertama (bunting bawaan)
Rendahnya
fertilitas pada sapi Brahman disebabkan oleh pengamatan birahi yang
kurang akurat dengan Lama masa estrus 6,7±0,8 jam, nutrisi dan lamanya
induk menyusui yang dapat menyebabkan terjadinya anestrus post partum
pada sapi Brahman, lamanya waktu yang diperlukan untk pengeluaran
plasenta setelah beranak, dan adanya infeksi pada uterus yang dapat
mempengaruhi jarak beranak. Masalah besar yang sering timbul pada
peternakan sapi Brahman di daerah tropis dan sub tropis adalah
panjangnya masa anestrus post partus, hal ini disebabkan oleh makanan
yang diberikan kurang berkualitas, temperatur lingkungan yang terlalu
panas, infeksi parasit, penyakit reproduksi, kondisi tubuh yang kurus,
dan stress akibat menyusui (Vandeplassshe, 1982)
Penelitian
yang telah dilakukan oleh Turner (1977) menunjukkan Deskripsi sifat
sapi Brahman Cross adalah Rata-rata angka kelahiran 81,2%, Rata-rata
berat lahir 28,4 Kg, Rata-rata berat sapih 193 Kg, Kematian sebelum
sapih 5,2%, Kematian umur 15 bulan 1,2% dan Kematian Dewasa 0,6%
Tabel 1.Hasil Penelitian performans produksi dan laju pertumbuhan di Indonesia
No URAIAN JENIS SAPI Brahman Brahman Cross
1 Jarak beranak 531,1 hari (Sutan, 1988 17,1 bulan (Sumadi, 1985)
2 Berat Lahir 26,26 Kg (Sutan, 1988) 28,4 Kg (Sumadi, 1985)
3 Berat Sapih 100,1 Kg (6 bulan) (Sutan, 1988) 139,9 Kg (7-10 bulan) (Sumadi, 1993)
4 Berat Setahun 289,5 Kg (Sumadi, 1993)
5 PBBH 0,41 Kg (Sutan, 1988) 0,96 Kg (Sumadi, 1993), 0,55 Kg (Pasau, 1991), 0,29 Kg (Sumadi, 1985), 0,91 Kg (Sumadi, 1991)
No URAIAN JENIS SAPI Brahman Brahman Cross
1 Jarak beranak 531,1 hari (Sutan, 1988 17,1 bulan (Sumadi, 1985)
2 Berat Lahir 26,26 Kg (Sutan, 1988) 28,4 Kg (Sumadi, 1985)
3 Berat Sapih 100,1 Kg (6 bulan) (Sutan, 1988) 139,9 Kg (7-10 bulan) (Sumadi, 1993)
4 Berat Setahun 289,5 Kg (Sumadi, 1993)
5 PBBH 0,41 Kg (Sutan, 1988) 0,96 Kg (Sumadi, 1993), 0,55 Kg (Pasau, 1991), 0,29 Kg (Sumadi, 1985), 0,91 Kg (Sumadi, 1991)
2.3. Simmental-Brahman (Simbrah)
Sapi Simbrah merupakan kombinasi dari dua populasi bangsa sapi terbesar dunia yaitu Simmental dan Brahman. Sapi Simbrah harus mengandung komposisi darah Simmental minimum 3/8, darah Brahman minimum ¼, dan lainnya maksimum 3/8. Asosiasi peternak Simmental Amerika mengkualifikasikannya sebagai pure breed dengan komposisi darah Simmental 5/8 dan Brahman 3/8.
Sapi Simbrah merupakan kombinasi dari dua populasi bangsa sapi terbesar dunia yaitu Simmental dan Brahman. Sapi Simbrah harus mengandung komposisi darah Simmental minimum 3/8, darah Brahman minimum ¼, dan lainnya maksimum 3/8. Asosiasi peternak Simmental Amerika mengkualifikasikannya sebagai pure breed dengan komposisi darah Simmental 5/8 dan Brahman 3/8.
Penelitian
kombinasi Simmental dilaksanakan akhir tahun 1960, tetapi baru pada
tahun 1977 muncul Simbrah dan diregistrasi sebagai anggota dari Asosiasi
Simmental Amerika.
Kombinasi
dari kekuatan bangsa Brahman yang toleran terhadap panas, resisten
terhadap penyakit dan parasit, pekerja keras, toleran terhadap pakan
jelek, masa produksi anak yang lebih panjang dengan kecepatan
pertumbuhan, produksi susu, karakteristik daging yang baik dan dewasa
kelamin lebih muda akan menghasilkan bangsa yang superior.
Dewasa
kelamin Simbrah betina dicapai pada umur 14 s/d. 15 bulan, sedangkan
karkar dapat diproduksi pada umur 12 s/d. 15 bulan. Berat betina dewasa
1100 s/d. 1500 pounds, sedangkan jantan dewasa dapat mencapai 1800 s/d.
2500 pounds.
Sumber : Drh. Gigih tri pambudi, MM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar